Memilih
Tuhan
memang sang pembolak balik hati, hari ini cinta besok bisa jadi benci, hari ini
benci besok jadi cinta mati, yang dulu sedekat nadi sekarang sejauh matahari, apalagi
perumpamaan yang cocok akan hal ini?
Ada
alasan kenapa ini itu terjadi bukan?, sering terbaca tuhan adalah
sebaik-baiknya perencana dalam hidup ini, tinggal kita manusia tanpa daya
atas-Nya bereaksi... apakah dengan terus terbayangi, atau memilih melangkah
pergi dengan bertemu dan melakukan hal yang lebih baik lagi..
Kita
punya kontrol akan diri sendiri, karena tuhan menciptakan pikiran dan hati, memilih untuk terus dihantui atau melepaskan
jeratan itu dengan hal yang membawa ketenangan dan kedamaian diri.. kita yang
punya kontrol akan diri sendiri..
Marah
tentang sesuatu yang tidak diinginkan adalah hal yang bisa dimaklumi,
penyesalan bisa terjadi, tapi apakah diri akan terus dikurung dengan cerita
pahit tadi?, tidak.. jika bisa memilih kenapa tidak pilih hal yang akan membawa
ketenangan hati?, kenapa masih terbayangi? Apakah masih ada yang tinggal atau
disesali?, atau merasakan sesuatu yang benar benar terjadi, dan memilih untuk
tidak mengakui? Sehingga ketidakdamaian diri menjadi abadi?
Comments
Post a Comment