Hospital Playlist dan Pesannya
Baru saja aku menamatkan Drama Korea "Hospital Playlist" tetap dengan sutradara yang sama dengan postinganku sebelumnya, yaitu Reply 1988, 1994, dan 1997, disini aku benar-benar menemukan hal baru mengenai sosok seorang dokter yang kebanyakan di dunia nyata mungkin kita mengira jika mereka pribadi yang kaku dan tidak asik, tetapi jika dilihat di drama ini mereka punya sisi gilanya masing-masing, karakter yang dibangun pun sangatlah unik di masing-masing tokoh, sang sempurna buta nada, si cerewet kasar perhatian, penyendiri penyayang, si kaya yang perhitungan namun dermawan (?) dan selalu kehabisan uang, dan si gila yang pintar, wew julukannya sangat ahhh lol.
Serta dalam hal privasi masing-masing orang, temannya tidak memaksa untuk meminta diceritakan dan menahan diri untuk tidak ikut campur dalam urusan pribadi meskipun teman dekat sekalipun dan mereka memilih untuk mengerti dan membiarkan si orang yang punya masalah tadi untuk bercerita atau memberitahu dengan sendirinya. yaaa terkecuali untuk si gila yang pintar wkwkkwkwkw yang kepo dan easy going ke semua orang, tetapi di satu cerita dia yang beranggapan telah tahu segalanya ternyata tidak tahu masalah yang telah dihadapi oleh sang adik, dan tentu saja hal tersebut membuatnya sedih. serta adanya ambisi dan tujuan masing-masing yang membuat hidup terarah, dan berbagai hal lainnya yang aku pelajari dan terutama adalah keluarga = penting
Begitu banyak pelajaran hidup yang bisa diambil dari sini, dan di saat aku menonton drama ini aku sempat memikirkan beberapa teman dekatku, apakah kita bisa tetap dekat tanpa ada kecanggungan setelah dewasa dan memiliki kehidupan "orang dewasa". Apakah kita akan jaga image dan kalem-kalem apabila sudah dewasa nanti, apakah kita masih bisa bersenang-senang meskipun di hinggapi banyak tanggung jawab di punda dan banyak pertanyaan-pertanyaan lainnya yang muncul di otakku. dan btw kalo aku seumuran dengan tokoh-tokoh di Hospital Playlist mungkin aku sudah mempunyai 3 orang anak lol, cz mereka yang banyak belum menikah di umur segitu alias 40 tahun, but yeah terserah ke individu masing-masing sii.
Dan memang masa muda saat adanya scene flashback di sini benar-benar wahhhhhh masa-masa itu memang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, karena hal itu tentu tidak akan pernah kembali lagi, terakhir, aku mempelajari jika 'wanita dan pria yang berteman tidak mungkin tidak mempunyai perasaan meskipun kadang kita berfikir jika itu hanya perasaan seorang teman yang lumrah, but coba di renungkan lagi wkwkwkwk, meskipun barangkali ada yang akan terus memendam sampai akhir' hehehehehe oke sekian, lama-lama isi blogku ini bisa jadi reviewan tentang drakor-drakor yang ku tonton lol.
Ciao!
Comments
Post a Comment