Hal-hal Kecil
Aku
sedang mengupas bawang di dapur, karena waktunya untuk memasak. Selagi
mengupas, tiba-tiba aku teringat akan sesuatu, yaitu masa-masa SMA-ku, tidak
ada pemicunya, kenangan itu muncul begitu saja. Dan akupun menyadari jika beberapa
waktu ini aku sangat suka mengingat atau tidak sengaja teringat kembali
kenangan baik yang pernah terjadi pada diriku, begitupula dengan orang-orang
yang memiliki hubungan denganku
Kembali
pada saat aku duduk di bangku kelas satu SMA, tepatnya di semester dua, aku
‘berteman’ dengan seseorang yang bersebalahan kelasnya denganku, aku tidak
mengira hal itu akan terjadi sebelumnya, karena bisa dibilang bak di
cerita-cerita remaja umumnya, dia seseorang yang bisa dibilang sangat usil
kepadaku, keusilannya itu sangat tidak di duga-duga, hhhhh kini aku baru
menyadari jika cerita yang berawal dari keusilan berakhir suka, yang dulu sering
aku baca ternyata pernah terjadi padaku. Sungguh suatu kejadian yang dulu
dianggap biasa saja, namun sekarang berbeda, begitu teringat, membuat senyum
terukir di wajah, dan harus segera menuliskannya agar tidak lupa hingga hari
nanti, jika hal tersebut pernah terjadi.
Semoga
orang yang berkaitan tidak membaca tulisanku ini, karena tentu saja ini akan
membuatku sedikit malu, tapi di satu sisi juga tidak apa-apa, karena aku ingin
dia tahu jika masa remaja singkat yang sempat ku lalui bersamanya, masih
teringat segar diingatan. Well, aku sedang di mood yang sangat bagus untuk
menulis ini, jadi aku akan menuliskan semua yang ada di pikiranku saat ini.
Ulangan
matematika peminatan yang tidak kusukai datang, aku tidak begitu pandai dalam
hal ini berbeda dengan seorang ‘teman’, jadi pada jam
istirahat di hari itu, dia mengajariku soal-soal ‘luar biasa’ yang akan di
ujiankan itu. Kita duduk di kantin tempat langganan, aku lupa apakah dia
menjemputku ke kelas dan berjalan bersama menuju kantin, ataukah aku menunggu
duluan ataupun diakah yang menungguku, aku tidak ingat. Selama dia mengajariku
aku tidak bisa fokus, tentu saja, hal cheesy seperti ini akan terasa aneh pada
saat itu. Keriuhan suasana kantin tidak mengusikku, aku melihat coretan-coretan
yang dia buat, tetapi tidak ingin untuk memahami semua itu, aku hanya fokus
melihat tangannya yang mencoret-coret kertas bukuku. Aku meliriknya, dia masih
menjelaskan dengan sabar, hingga mbak kantin menegur dan mengejek kita berdua,
lalu memuji karena kita melakukan kegiatan positif “lol” sebagai ‘teman’.
Aku
takut-takut dan malu untuk berbicara dengan jarak yang bisa dibilang cukup
dekat, karena dia duduk disampingku kala itu, yaaa... aku sangat pemalu pada
awalnya, hingga aku merasa nyaman, maka aku akan memperlihatkan sikapku yang
bisa dibilang ‘bar bar’. lalu hasil dari les ‘privat’ ini adalah aku tetap
tidak bisa menjawab soal ulangan dengan baik, hehehehe....
Pagi
itu dia sengaja tidur di rumah saudaranya yang berjarak dekat dengan rumahku,
minggu pagi aku dia, dan adikku yang kupaksa, pergi untuk sekedar jogging
sebentar, aku lupa apa saja pembicaraan kita waktu itu, tapi yang jelas dia
terlihat pura-pura tidak capek, aku hanya tersenyum, karena dia mau pergi dan
rela bangun pagi-pagi ditambah menjemputku dan menungguku di satu rumah setelah
rumahku, lol, kenapa begitu?, walaupun mamaku sudah tahu mengenai dia, karena
aku sangat terbuka kepada beliau mengenai aku sedang dekat dengan siapa, jadi
hal itu seharusnya tidak apa-apa jika dia menjemput ke depan rumah, but aku
tidak tahu alasannya, mungkin karena gugup?.
Sepulang
sekolah, di hari yang berbeda, kami berdua sedang menyaksikan proses
‘penembakan’ yang dilakukan temannya kepada temanku, aku terkekeh saat
menuliskan ini, mengingat peristiwa lucu itu, selagi kedua teman kami sibuk
dengan urusannya, aku dan dia sibuk berjongkok ria mengamati mereka berdua,
seperti orang bodoh, berjongkok di dekat taman kecil di depan kelas, aku heran
kenapa kami tidak duduk saja, padahal di sana tersedia tempat yang bisa di
duduki alias bangku-bangku dan batu di sekitar tamanpun bisa digunakan, tapi...
ini malah memilih jongkok, aku tidak mengerti..... kalau tidak salah kami
berdua cekikan seperti anak kecil saat melihat peristiwa di depan kami, dan
yahh..... that was so funny.
Upacara
hari senin, dan kultum hari jumat begitu dinantikan, karena barisan kelas kami
akan bersebelahan dan tentunya kami akan berusaha untuk berdiri saling bersebelahan
juga lol, selagi upacara dan kultum berlansung, ajang saling lirik-lirikkan
juga terjadi, dibumbui ejekan-ejekan dari teman-teman sekitar.... what a
life...
Kejadian
ini sangat manis menurutku, jadi sesuatu terjadi dengan hpnya, dan aku tidak
tahu itu sebelumnya, hingga temannya meneleponku dan bilang “x bilang jika kamu
kangen kamu bisa menghubunginya lewat sini” aku hanya tertawa... begitupun saat
ini aku selalu tertawa mengingat itu.
Senin
yang cerah aku dan dia memutuskan untuk tidak bawa motor masing-masing, dan pergi
ke sekolah menggunakan angkot, aku sangat gugup dan canggung ketika akan
berjalan dengannya, kita tidak berjalan bersisian, aku di belakangnya, dia
mencoba untuk memperlambat langkah, namun akupun juga begitu, jadilah aku hanya
menatapnya sambil tersenyum aneh di belakangnya. Di dalam angkot kita duduk di
bangku paling belakang, dan memilih tempat duduk yang saling berjauhan, aku di
sisi jendela kanan, dia di sisi kiri, membuat sisi tengah bangku kosong. Sampai
datanglah beberapa penumpang baru yang merupakan laki-laki, mau tidak mau
karena bangku depan sudah kosong, tentu mereka akan mengisi bangku tengah
diantara aku dan dia, sontak ‘temanku’ itu melihat ke arah mereka dan menggeser
duduknya di sebelahku dengan begitu cepat, aku kaget dan memalingkan wajah ke
luar jendela dengan hati ber-dag dig dug ria, dan di selama perjalanan itu kita
tidak mengucapkan sepatah kata apapun. Hingga angkot berhenti dan kita pergi ke
kelas masing-masing tidak lupa dengan lambaian tangan “dadah.. lol”.
Bytheway karena
kelas kami yang berdekatan dan banyaknya anak-anak yang sudah datang, dengan
munculnya kami secara bersamaan akan menimbulkan keriuhan berisikan
ejekan-ejekan. Hhhhhhhhhh.. aku rindu masa-masa itu, kaku dan canggung, hal-hal
kecil yang bisa membuat hari cerah, dan pesan “selamat malam” yang bisa membuat
kita bermimpi indah. Berbeda dengan sekarang yang menurutku adalah masa-masa
hectic dalam hidupku.
Well
sekian ceritaku kali ini, mungkin aku akan banyak menuliskan kisah-kisah yang
pernah aku alami, yang mempunyai tempat tersendiri di hatiku, so jangan
bosan-bosan untuk membaca tulisanku.
Love,
Tari^^
Comments
Post a Comment