Ingatan Akan Sosok yang Telah Pergi
Saat ini aku sedang sendirian di rumah, ditemani oleh kipas angin, dan lantunan lagu dari Nadin yang baru saja lahir yaitu "Paman Tua". Saat mendengarkan lagu itu membuatku merasakan sesuatu seperti mengingat kembali sesuatu hal yang pernah terjadi di masa lampau, melodi yang berbunyi membuat sesuatu kembali bangkit, ingatan-ingatan.
Aku tidak tau pasti apa saja itu, hanya saja vibe lagu ini sangat-sangat nostalgic, dan tiba-tiba saja terlintas satu ingatan ini, ingatan yang sangat menyenangkan sekaligus menyedihkan, yaitu mengenai kakekku, dan aku pernah memposting tentang kepergian beliau sebelumnya di blog ini. I dont know why, but aku teringat akan beliau yang telah pergi hampir genap 4 bulan ini, dan kepergian beliau inilah fakta terberat yang harus kuhadapi, cz i love him so much!.
Hari pertama lebaran aku menginap di rumah nenekku, dan dengan berada disana membuatku kembali membayangkan beliau, dimana biasanya beliau duduk, apa kebiasaan-kebiasaan beliau dan banyak hal lainnya, iseng malam itu aku membuka lemari baju beliau, dan melihat lipatan-lipatan kain yang telah tersusun rapi, dan sengaja sepertinya dipisahkan nenekku, karena mungkin tidak ingin tenggelam di dalam kenangan itu.
Aku mengambil salah satu baju yang sangat sering beliau pakai, baju berwarna army, yang juga bertuliskan army di belakangnya, masih segar sekali ingatan akan beliau yang sangat sering memakai baju ini, aku bawa ke kamar, dan kubaui, bau beliau telah hilang, air mataku berlinang, aku mencoba mengendus jaket, kain sarung dan lain halnya barang yang pernah beliau pakai, tapi tidak ada lagi bau itu, lalu aku melihat selimut dan membaui itu, aku menangis bau itu masih ada di selimut ini. aku menangis diam-diam karena keluarga yang lain masih belum tidur.
Kupakai baju tadi dan melihat ke cermin, cukup kebesaran tapi bagus kupakai, aku tersenyum getir, masih bisa merasakan kehadiran beliau, seolah-olah belum pergi, aku ingat tawa, haru, sedih, dan ucapan-ucapan dari beliau, aku menangis lagi, air mata tidak henti-hentinya mengalir, dan aku teringat jika dulu beliau berkata akan menghadiri acara wisudaku, dan hal itulah yang sangat membuatku patah..... keinginan yang belum terwujudkan.
Comments
Post a Comment